Perjalanan Kedua Bagian Kedua

Jum’at 25 Juli 2008

Pagi ini aku bangun lebih pagi dari yang ku perkirakan. Pukul 04.30 mata ku sudah menatap sinar lampu kamar yang sudah terang. Ayahku membangunkanku karena kami akan menyelesaikan tugas kami hari ini. Mengantar kan Koper kecil yang kami bawa dan jaga dari Jakarta hingga jogja. Setelah selesaikan menunaikan sholat Shubuh kami pun bergegas kembali ke Stasiun tugu menunggu sang Wakil ketua Sebuah organisasi penting dalam kehidupanku.

Kami datang sebelum kereta yang dinaikinya sampai di stasiun. Tak ayal kami pun harus menunggu. Wakil ketua organisasi tersebut adalah tak lain dan tak bukan Ibu ku.

Speaker stasiun tugu pun menyampaikan bahwa rangkaian kereta api Taksaka dari Jakarta telah datang. Kami pun bersiap mencari dimana ibuku. Ia berada di gerbong nomor 4.

Dari kejauhan kami pun melihat nya. Dan kami memberikan koper kecil yang di titipkan kepada kami.

Setelah menunaikan misi, kami pun kembali ke hotel untuk menikmati sajian sarapan dari hotel. Di kursi depan pun sudah tersedia hindangan pengisi perut pagi ini. 2 buah telur, 2 potong roti, 2 cangkir kopi atau teh, dan sekotak kecil selai strawberry telah menunggu kami.

Kami santap hidangan tersebut sembari menunggu mentari pagi. Dengan sedikit mengobrol kami pun ingat masih ada 3 potong lumpia sisa tadi malam. Karena menurut kami sarapan masih kurang. 3 potong lumpia pun kami santap.

Setelah perut sedikit terganjal kami pun membersihkan diri untuk melanjutkan perjalanan hari ini yang kami rencanakan akan berangkat ke solo.

Setelah sesi bersih-bersih selesai kami pun tak lupa ingin meikmati makanan wajib ayahku ketika berada di jogja. Aku pun setuju karena perut pun belum terisi penuh.

Dengan menggunakan bus yang awalnya tak kami ketahui. Kami pun menuju stadion Kridosono.

Disana pun kedai-kedai makanan telah buka untuk menyongsong hari ini.

Dan pintu stadion pun sedikit terbuka. Stadion Kridosono ku piker memiliki rumput yang baik dan bagus, namun ternyata semua itu hanya bayanganku. Stadion Kridosono sudah tidak lama di gunakan, kondisi lapangan yang memprihatinkan. Di banding lapangan yang berada di SMA ku saja masih lebih baik di SMA ku.

Ketika melihat-lihat isi stadion terlintas di pikiranku. Apa nanti di tempat ini saja aku akan mewujudkan keinginanku??

Aku pun kembali ke kedai dimana kami makan, kami memilih kedai Bakso Kubis pak Tris. Bakso langganan ayahku ketika SMA dulu. Kami pun makan dengan lahap masing-masing semangkuk bakso dan segelas teh manis hangat. Memang bakso ini selalu saja menggoyang lidah bagi yang menyantapnya. Bakso yang menurut ku enak.

Setelah menghabiskan makanan yang ada, dan kami pun merasa energi telah cukup untuk nanti berjalan-jalan di solo.

Setelah check out dari hotel kami pun bersiap untuk memulai pelesiran hari ini. Stasiun tugu menjadi tujuan awal kami. Kereta yang akan membawa kami menuju solo pun sudah menunggu. Dengan karcis yang hanya berharga 7000 rupiah saja kami bisa ke solo. Kami menaiki kereta Prameks singkatan dari Prambanan Ekspres. Tak berbeda dengan ketika berada di kereta Taksaka kali ini pun aku di temani dengan satu keluarga kecil, pasangan suami-istri dengan dua orang anak. Anak mereka masih kecil yang tertua bisa di bilang kurang lebih berumur 6 hingga 7 tahun dan yang kecil masih di bilang bayi dan dihitung dengan satuan bulan.

Kereta pun melaju melewati beberapa stasiun sebelum sampai di tujuan kami. Di solo terdapat dua stasiun ada Stasiun Solo Balapan dan Stasiun Solo jebres. Kami memutuskan untuk turun di Stasiun Solo Balapan.

Perjalanan kurang lebih satu jam di tempuh kereta Prameks untuk mengantarkan kami ke solo. Selama perjalanan aku pun tak kuat menahan rasa ngantuk yang menghinggapi ku. Mata pun terpejam tanpa di minta. Aku pun tertidur.

Entah siapa yang membangunkan beberapa saat sebelum kereta sampai di stasiun Solo balapan aku terbangun.

Kereta pun sampai di stasiun solo balapan. Tempat tujuan kami. Kami pun turun dan kereta melanjutkan perjalanan menuju stasiun akhir stasiun Solo Jebres.

Baru kali ini kami berada di stasiun solo balapan. Aku pun tak tahu harus kemana sekarang untuk menunggu Sholat Jum’at. Akhirnya kami pun memutuskan untuk pergi ke pasar klewer.

Karena ini pertama kali kai pun memutuskan untuk menaiki becak saja. Dan seperti kebanyakan di stasiun-stasiun yang ada di daerah, tukang becak sudah banyak berada di depan stasiun.

Tak perlu mencari becak, karena kita diam saja mereka sudah menwarkan jasa mereka untuk mengantar kan kami ke tujuan yang kami inginkan. Kami pun naik becak dan becak pun langsung melesat menuju tujuan pertama kami yaitu Pasar Klewer. Setelah menempuh perjalanan cukup lama. Kami pun sampai pada tujuan kami yaitu Pasar klewer.

Ramai dan penuh sesak mewarnai salah satu bagian dari pasar ini. Namun sudah ada beberapa toko yang mulai merapikan dagangan nya. Mereka akan tutup sementara. Karena ini hari jum’at mereka menutup dagangan sementara menjelang sholat.

Karena waktu sudah mendekati Adzan kami pun langsung menuju Masjid Agung Surakarta yaitu mesjid agung kota Solo.

Saat sampai disana kami pun di sambut dengan tulisan “No entry For Non Muslim” peringatan seperti itu baru kali ini aku temui. Adzan pun berkumandang dan kami memilih shaf yang berada di dalam masjid agar merasakan betapa megah nya bangunan masjid agung ini.

Selesai menunaikan sholat kami pun mulai meikirkan makan siang. Awalnya aku berencana untuk mencicipi Nasi Liwet yang ada di solo namun apa daya nasi liwet baru buka nanti malam.

Perjalanan kami lanjutkan, kami memilih diantara dua pilihan Stasiun Solo Balapan atau Solo Jebres kah yang kami pilih.

Setelah melalui beberapa pemaparan kami memilih Stasiun Solo Jebres karena stasiun soloBalapan telah kami cicipi.

Dari pasar klewer kami berjalan sedikit memotong jalan melewati rumah-rumah warga di sana tepatnya di kauman. Setelah berjalan sampai pula di halte.

Kami pun bertanya bus manakah yang akan kami naiki unutk sampai di stasiun solo jebres. Ketika tidak lama bus yang di maksud pun sampai dan kami pun naik.

Dalam hati sempat berbisik dan ragu akan bus yang kami naiki. Tapi ya sudahlah jika tersasar pun masih bisa naik bus ini lagi unutk kembali.

Prasangka memang hanya prasangka. Bus pun memang benar melewati stasiun yang kami maksud.

Karena masih lama kami pun memutuskan untuk mencari makanan dahulu. Tepat di depan stasiun ada angkringan nasi kucing. Tanpa ragu kami pin memilih menu nasi kucing menjadi santapan siang kali ini.

Hampir sama seperti kmaren malam kami menghabiskan 2 bungkus nasi kucing masing-masing. Dan di tambah teh manis di siang hari ini menghilangkan rasa haus dan lapar kami.

Perut pun kenyang. Hauspun telah pergi menjauh. Kini saatnya kembali ke jogja. Loket penjualan tiket kereta Prameks yang akan membawa kami kembali ke jogja pun telah buka. Memesan sekarang tak ada salahnya.

Menunggu kurang lebih 45 menit cukup lama. Lagi-lagi Koran menjadi teman kami ketika asik menunggu. Karena hampir habis Koran untuk dibaca aku pun mengambil Handphone dan sign in MSN ku untuk melihat siapa yang ada di seberang sana. Ada beberapa orang yang online dan aku pun memilih untuk mengobrol dengan Stavy. Entah obrolan apa yang kami obrolkan. Lebih tepatnya tak jelas hanya bolak balik menyapa. –ini permintaan khusus dari sang pemilik nama untuk di tulis dalam blog ini-

Setelah lewat 10 menit dari jadwal yang di tetapkan kereta pun datang. Kami pun bersiap untuk menuju Jogja.

Perjalanan ku kembali ke jogja hanya di temani oleh mimpi-mimpi yang ku alami di tidurku. Hampir sepanjang jalan aku tertidur karena lelah. Cuaca solo pada saat itu terik sekali. Lagi-lagi bayangan dirinya ada dalm mimpi ku. Bermimpi seperti apa yang ku harapkan. Maupun dalam mimpi namun aku tetap bahagia. Setidaknya dia ada dalam mimpi ku. Menemani tanpa sadar.

Kereta pun berhenti. Hentakannya membangunkan aku dari tidurku. Dan tak lama lagi kereta pun akan sampai lagi di stasiun Tugu Jogjakarta…

To Be Continued

3 komentar:

  1. asli dinda mengatakan...

    parahhh, gw baca blog lo gw jadi lapeeerr banngettt. di jogja kayaknya gw harus nyoba macem2 nih. kopi joss juga. hehehe.  

  2. Pepe mengatakan...

    ndra emang ada berapa bagian ni perjalanan keduanya?

    gw kira uda slese, masi to be kontiniu.

    Si Bule yang d kreta ga lo ajk ngobrol?

    Orang mane die?

    Ajak2 gw ndra bsk2 klo ke Jogja lg, naek kreta pula. Blon pernah ni.

    Awalnya gw bingung sapa ni Wakil Ketua Organisasi, eh ternyate nyokap lu. Weleh2...!

    Bakso Kubis, kopi Joss, Nasi Kuching, pingin nyoba,,,

    bungkusin ndra, karetin 2...

    Bakso Kubis opo yo?  

  3. Anonim mengatakan...

    cara naro poto id blog gmn si ndra?

    #orang yang sbelumnya#