Perjalanan Kedua Bagian Akhir

Setelah Tiba di Jogja dari plesiran ke Solo kamipun langsung menuju Rumah Nenek ku alias Orangtua Ayahku. dari stasiun, kami pun naik Taksi karena kami ingin buru-buru Maghrib sudah menjelang.

tak lama kami di dalam taksi. di jalan patangpuluhan sekarang kami berada. tanda gapura putih telah terlihat. di sebelah gapura itu di situlah nenek ku tinggal. Jalan Patangpuluhan nomor 45.

setelah tiba di rumah nenek. tanpa basa-basi kamipun langsung masuk saja. dan memencet bel. kamipun menunggu dan akhirnya Pintu pun berdecit tanda ada yang membuka. dan di seberang sana ada Kakek ku yg membukakan pintu. tampak raut wajahnya yang sehat dan bahagia. tampak heran kakekku melihat kami -memang sebelumnya aku tak bilang bahwa akan ke jogja- setelah masuk. nenekku pun senang ada cucunya yang berada di jakarta datang. aku pun di peluknya hangat. nenek ku ternyata kangen dan rindu dengan keluargaku yang hanya berdua tinggal di jakarta. Ayahku dan Pakde ku. kamipun mengobrol sambil minum teh menunggu adzan maghrib berkumandang.

bersih-bersih menjadi agenda ku dan ayah ku selanjutnya.

Mengobrol sekaligus melepas rindu pun kami lakukan hingga larut malam. hingga mata ini tak mampu menahan kelelahan dari tadi pagi mengumbar kalori.

pagi-pagi sekali akupun terbangun karena suara adzan dan di bangunkan oleh ayahku. terbangun dan langsung menunaikan kewajiban. pagi masih menunjukkan hawa nya dingin dan sepi. pagi-pagi sekali akupun berjalan kaki dengan ayahku untuk meminjam motor dari saudaraku. di jalan Kapten tendean di situ letak toko sekaligus rumah saudara ku. Toko masih tutp belum di buka. namun kamipun telah terlihat di kamera milik saudaraku itu. akhirnya pintu pun di buka dan kami meminjam motor untuk keliling jogja.

Anak jakarta memang tak bisa memprediksi pagi hari. tak membawa jaket itu yg ku lakukan. terlampau sombong dan angkuh. dan kesombongan itu pun terbayar. tangan dan kaki terasa adem. dan dingin. bbbrrrrrrr.... . emmm aku pun menemukan sesuatu yang janggal di jogja. ada wilayah terlarang bagi kendaraan bermotor. yaitu di belakang keraton. jalan tersebut bisa di lalui kendaraan seperti sepeda dan motor. namun ada larangan untuk menaiki kendaraan tersebut hanya boleh di tuntun. dan kagetnya tak ada satu orang pun yang melanggar larangan tersebut. begitu juga di gapura sebelum masuk ke jalan wijilan. tertulis larangan untu mencorat-coret wilayah Keraton dan warga jogja pun tak ada yang berani. ini yang patut di contoh warga jakarta. dilarang dan tidak di lakukan bukan di larang dan malah melakukan. setelah berkeliling kamipun langsung menuju jalan Wijilan. sentra pusat gudeg. kami pun membeli untuk menu sarapan pagi ini.

setelah menyantap gudeg menu pagi ini. kakekku mengusulkan hari ini untuk berjalan-jalan. ah akupun senang. kami memilih untuk menuju kawasan Kaliurang. di siang hari yang panas ini menuju daerah yang adem dan denga semilir angin khas pegunungan.

perjalanan di tempuh kurang lebih 1 jam dengan menaiki mobil milik kakek dan nenek ku.

kamipun mengenang masa-masa dulu ketika satu keluarga besar berlibur disana. langsung saja kami menuju telaga sari tempat dimana menjadi pemberhentian di daerah kaliurang.

di sana kami membeli Jadah Tempe. nenekku yg menyuruh ku unutk mencoba. apa ini? seperti apa Rasanya? aku pun baru kali ini mencobanya.

dan ternyata itu adalah makanan khas daerah kaliurang. yaitu ketan di makan dengan Tempe, Tahu, dan Gembus yang di Bacem. ku sanatap makanan ini di mobil bersama-sama. dan emmmmm rasanya tak kalah di banding burger. mungkin bisa di sebut "burger" nya orang kampung.

ketan yang menjadi roti dan tempe yang menjadi daging nya... eeeemmmmmmm lezat. Maaakkkknnnyyyuuussssss begitu kata Bondan Winarno.

di saat dingin seperti ini tentu. Wedang ronde menjadi teman paling cocok. dan di dekat kami parkir. langsung saja kami memesannya. dan wah badan menjadi segar tak ke dinginan dan perut menjadi hangat.

di tempat jajanan tepat di belakang kami pun ada sate kelinci. akupun membeli dua porsi untuk aku dan ayahku. rasanya campur antara daging ayam dan daging kambing. berada di tengah-tengah nya.

di belakang tempat kami parkir ada sebuah track untuk yang ingin melihat gunung merapi dari pos-pos pengawasan. aku pun memiliki niat menuju ke sana, namun ternyata untuk sampai pada pos pertama saja. bisa mencapai 2 jam. atau paling cepat 3 jam bolak-balik. wah aku pun mengurungkan niat ku. karena tampak waktu tak mendukung di belakang ku. malah tampak akan meninggalkanku.

ya sudahlah mungkin kapan-kapan. dan mungkin dengan dia.

mobil pun melaju turun menuju jogja. waktu sudah hampir sore. dan kamipun lupa di di beri tugas penting oleh wakil ketua organisasi. membeli bakpia.

sesampai di rumah aku dan ayahku langsung ngacir lagi untuk membeli bakpia pesanan ibu ku.
mencari-cari karena ini pembelian pertama ku di toko yang ibuku maksud.

setelah di identifikasi letak nya kami pun langsung membeli untuk jaid oleh-oleh. dan tentunya di konsumsi sendiri.

setelah selesai dengan urusan bakpia aku pun ingin sekali memebeli sorjan tahu kan apa itu sorjan??... mungkin lihatlah yg sering di pakai oleh dalang dalam acara wayang.

dan kami memutuskan membeli sorjan di pasar Bringharjo. ah ternyata susah juga mencari nya di pasar tersebut. setelah berkeliling-keliling akhirnya ada juga toko yang menjual nya. hanya satu toko. dan tak ragu lagi kamipun langsung membeli nya.

dan malam pun menjemput. rasa ku tak enak. meninggalkan kota Jogja. dan harus bertemu lagi dengan kota Jakarta. ah lebih baik di luar kota dari pada di jakarta.

malam pun terasa cepat -kenapa saat ingin pulang ke jakarta waktu cepat??? aku tak mau- pagi telah mnyambut ku lagi. dan kereta yang akan mengangkut ku sudah akan datang di stasiun. ku lihat tanggal yang ada di Handphone ku. sial tanggal yang tertera sama dengan yang ada di tiket ke pulangan ku...

pamit-pamit dan akhirnya berpisah. kami nampak buru-buru dengan perpisahan ini. bukan mengesankan marah. namun merasa tak rela pergi dari jogja. dan buru-buru agar tak sakit terlalu lama.

kereta pun sampai di stasiun dan kamipun naik untuk kembali ke jakarta. bosan aku dengan perjalanan pulang ini. hanya tidur dan menamatkan novel Rahasia Meede selam perjalanan bosan dan bosan.

selesai

beberapa yang ku dapatkan dalam perjalanan ini...

pengalaman berjalan di kota orang...
rencana yang sedang kurancang...
Jogja lebih menghargaiku di banding Jakarta -sebagai pejalan kaki-
dan suasana jogja tampak lebih enak...

ini perjalanan ke dua ku... sekali lagi ku berharap akan ada perjalanan selanjutnya yang lebih menantang...

dan kuharap seseorang akan menemani perjalanan ku... berjalan mengarungi tempat-tempat.

menaklukan eropa dan afrika begitu cita-cita Ikal dan Arai dalam Tetralogi laskar pelangi. dan akhirnya jadi kenyataan.

itu pula yang ku harapkan. pergi mengarungi dunia dengan orang yang kucintai.

satu tajuk yang belum ku dapatkan.

PERJALANAN TANPA KEPASTIAN...

ini yang sedang ku rencana kan. doakan agar cita-cita ini bisa ku lakukan. sebelum semua terlambat.

untukmu. maukah kau menemaniku menggapai cita-cita ku...???

tak perlu di jawab. aku butuh jawaban ini nanti bukan sekarang...

3 komentar:

  1. Anonim mengatakan...

    fiuh...!
    selese juga akhirnya,
    emang brapa hari, brapa malem sbenernya lo d jogja?  

  2. Anonim mengatakan...

    seru uy! yuk liburan kaya gini lagi.. ke semeru aja, lebaran ini, tapi kalo liburnya kependekan yaudah tahun depan aja.

    laskar pelangi kan tetralogi ndra? cuma yg trakhir blom jadi.

    ghz, http://www.plurk.com/user/zibinarandi  

  3. GumiLiaNo mengatakan...

    iya gz tetralogi... gw kepikiran nya yg cerita ini kan trilogi... hahahahahah


    iya gz nanti kita buat perjalanan

    PERJALANAN TANPA KEPASTIAN..

    tak hanya ke semeru...